Dunia sekarang serba digital, tidak terkecuali dompet. Dompet digital telah mempermudah transaksi keuangan. Sebelum ada dompet digital, selalu was-was kalau tidak bawa uang tunai yang cukup. Sekarang, was-was kalau baterai ponsel habis karena dompet digital tidak bisa diakses 🤣🤣.
Dulu saya kekeuh pakai satu rekening Bank untuk segala transaksi non tunai. Akan tetapi, tidak semua gerai punya mesin EDC, biaya transfer dan admin relatif lebih tinggi. Terkadang, langkah transaksi cukup rumit. Dompet digital ini, bagi saya pribadi, makin banyak digunakan semenjak pandemi. Belanja online maupun belanja non-tunai memang digalakkan supaya tidak banyak media kontak dengan virus dan kuman lain.
Tidak terasa, cukup banyak saya sudah mengoleksi dompet digital. Saya mau cerita sedikit tentang apa saja dan bagaimana cara saya menggunakannya. Sebagai referensi, rekening Bank yang saya pakai hanya Mandiri dan BNI, sehingga keterangan tentang Bank di artikel ini hanya memuat dua bank tersebut.
GoPay Plus
GoJek adalah aplikasi terkait keuangan di luar bank yang pertama kali saya pasang di ponsel. Awalnya tentu saja hanya untuk keperluan transportasi. Lama-lama, juga dipakai untuk GoSend, GoFood, dan HaloDoc. Saya memakai GoPay dengan alasan kepraktisan pembayaran karena tidak pegang uang tunai yang cukup. Sempat saya pakai GoPay untuk biaya langganan aplikasi di Google Play, tapi saya switch ke dompet lain karena biaya admin dari langganan 1 aplikasi Rp 2000 🤣.
Baru-baru ini saya aktifkan akun premium karena harus mengirimkan uang penggantian transportasi ke banyak akun GoPay responden penelitian. Bila dikirim dari rekening Bank biaya adminnya nggak nahan 🤣. Akun GoPay Plus memungkinkan transfer antar Gopay bebas biaya admin.
Prefer Top up: Bank BNI (ada fitur E-Wallet yang praktis)
Biaya top up: Rp 1000
Link Aja!
Saya memakai Link Aja! hanya untuk kebutuhan isi saldo. Untuk isi pulsa atau paket data, saya tetap beli dari My Telkomsel, lalu memilih metode pembayaran Link Aja! Sebenarnya beli pulsa dan data bisa langsung di Link Aja! tanpa harus buka My Telkomsel. Namun, memang tergantung kebutuhan dan promo yang ada. Biasanya saya butuh pulsa untuk menelepon (karena internet sebagian besar memakai Wifi), sehingga saya beli paket telepon yang tersedia di aplikasi My Telkomsel.
Prefer Top up: Bank BNI (ada fitur E-Wallet yang praktis), Bank Mandiri (ada pilihan Link Aja! di beranda)
Biaya top up: Gratis
OVO Premier
Bisa dibilang saya agak terlambat menggunakan OVO. Saat masih promo parkir murah, setiap Mbak-Mbak yang menawarkan registrasi OVO saya tolak dengan halus. Alasannya: nggak mau ribet, cukup satu Gopay saja untuk kebutuhan saya. Ternyata tawaran terus mampir, ada promo diskon resto pula. Tapi tak saya hiraukan, sampai suatu saat mau tidak mau saya harus punya akun OVO karena ada perubahan kebijakan pembayaran parkir di salah satu Mall; hanya bisa pakai OVO. Saat itu tidak ada lagi promo parkir, juga diskon merchant.
Saya awalnya pakai OVO hanya untuk bayar parkir. Belakangan, OVO menjadi cukup sering saya pakai karena pemakainya banyak, tampilannya simpel dan responnya cepat. Saya lebih banyak pakai untuk metode pembayaran (terutama untuk jajan) dan juga transfer sesama OVO. Saya juga pernah pakai OVO untuk pembayaran Grab, kebetulan saya jarang pakai Grab. Namun, ada satu kebingungan saya: akun saya OVO premier. Rasanya saya tidak pernah verifikasi KTP. Mungkinkah karena saya kloter awal pemakai OVO? Atau saya sekedar amnesia 🤣🤣🤣.
Prefer Top up: Bank BNI (ada fitur E-Wallet yang praktis)
Biaya top up: Rp 1000 (dipotong di akun OVO)
DANA
Saya memasang aplikasi DANA saat awal pandemi karena alasan receh: jualan sayur online langganan hanya pakai rekening DANA dan Bank Sumsel. Berhubung saya tidak punya rekening Bank yang sama (yang artinya bakal kena Rp. 6500 setiap transfer), jiwa emak-emak saya meronta sehingga saya pun pakai DANA. Setelah berhenti langganan sayur online, saya kira DANA bakal nganggur.
Pertengahan tahun 2021, akhirnya DANA terpakai lagi, setelah saya tahu kalau bayar listrik di DANA bisa lebih murah biaya adminnya daripada melalui rekening Bank saya. Demikian pula dengan pembayaran PDAM. Namun setelah ada kesepakatan pembagian pembayaran tagihan, akhirnya pembayaran listrik diambil alih suami (pakai PLN Mobile lebih mahal sedikit, Rp 1750 🤣🤣🤣). Saya tetap bayar tagihan PDAM di DANA menggunakan My Bills. Saya aktifkan fitur langganan di My Bills. Fitur ini menampilkan tagihan bulan depan dan saran jumlah top up, lalu saldo saya akan dipotong tagihan sesuai tanggal yang saya atur. Saya atur saldo dipotong secara otomatis setiap tanggal 2, jadi biasanya tanggal 1 saya lakukan top up.

Untuk pembayaran tagihan, DANA adalah favorit saya karena memberikan biaya admin yang murah, fasilitas My Bills, top up juga tidak pusing biaya admin. Buat kamu yang mau pakai DANA juga, bisa daftar pakai kode fzIfxZ atau tap link ini yah: DAFTAR DANA, supaya kamu bisa dapetin voucher kirim uang, pulsa & lainnya total Rp20Rb! (Baca ketentuannya ya)

Saya sempat mencoba upgrade ke DANA Premium, tetapi belum berhasil. Saya tertarik karena ada kemudahan gratis biaya admin untuk transfer Bank. Nanti kalau sudah berhasil, saya akan tambahkan ceritanya di artikel ini.
Prefer Top up: Bank BNI (ada fitur E-Wallet yang praktis)
Biaya top up: gratis
Flip
Flip ini benar-benar menolong saya dalam hal transfer antar Bank, terutama transfer ke para seller yang rata-rata pakai Bank BCA 🤣. Bayangkan, biaya transfernya sekitar Rp 25-300 (selama pemakaian saya), dan selama pemakaian saya bisa hemat banyak:

Setiap bulan, bahkan ada jatah gratis (jumlah dibatasi) dengan metode pembayaran virtual account melalui Bank BNI, BRI, dan Permata.

Kamu juga bisa hemat transfer antar bank dengan flip, jangan lupa pakai kode KKBI2824 atau langsung klik link: DAFTAR FLIP.
Untuk pembayaran tagian listrik atau token, flip sebenarnya paling murah biaya adminnya:

Sayangnya, dapat tokennya lama, pernah sampai menunggu setengah jam. Jadi, pembayaran tagihan di sini tidak menjadi andalan kami bila sedang buru-buru. Tapi kalau beli token santai, worth it!
Top up: BNI (tersedia mode virtual account gratis-terbatas), Mandiri.
Biaya top up: sama dengan biaya transfer
ShopeePay
Dompet digital yang satu ini awalnya diaktifkan bukan untuk mengeluarkan uang, tetapi menarik uang. Saya baru belajar affiliate, sehingga baru dapat recehan. Penghasilan nominal besar biasanya masuk rekening. Recehan masuknya ke ShopeePay. Saldo ShopeePay biasanya saya gunakan untuk memotong biaya saat check out. Namun, saya belum pengalaman (dan belum ada niat) untuk top up dompet digital ini.
Top up: Mandiri dan BNI (ada fitur E-Wallet yang praktis)
Biaya top up: Mandiri Rp 500, BNI Rp 1000
Selain berbagai kemudahan dalam pembayaran sebenarnya banyak fitur menarik lainnya dari masing-masing dompet digital. Ada voucher, promo cashback, diskon yang bisa membuat semua biaya jadi lebih murah. Saya hanya berniat menggunakan dompet digital sebagai alat mempermudah transaksi keuangan, sehingga saya tidak menghiraukan fitur di luar itu. Atas alasan pribadi pula, saya berusaha mengosongkan saldo di setiap dompet digital. Saya hanya mengisi saldo bila sudah keluar tagihan dengan nominal yang jelas, sesuai jumlah tagihan tersebut. Jadi, kalau dipikir-pikir, saya tidak menggunakan ‘dompet digital’ ini sebagai dompet, tapi hanya numpang lewat 🤣.
Bagaimana dengan teman-teman? Sudah pakai yang mana saja, nih?

Sama mbak saya juga begitu cuma sekedar buat numpang lewat . Top-up shopeepay kalau lagi mau bayar belanjaan atau bayar shopeelater aja setelah itu saldo kosong lagi. Kalau diisi lebih malah belanjanya jadi merembet kemana-mana. Hihihi
Dari semua dompet digital yang disebutkan di atas, aku punya semuanya. Eh kecuali DANA ding aku nggak punya. Nggak dapat dipungkiri memang keberadaan dompet digital sepenting itu di zaman sekarang.
Aku ikutan bikin akun di dompet digital gegara fee keejaan online hanya dikirim lewat rek dompwt digital.Tapi jadi seneng juga,karena bisa dapet discount dan gak usah repot kalo mau bayar ini dan itu
Wah iya, senangnya hidup di era digital ya gini ya mbak
Banyak kemudahan, termasuk dalam melakukan transaksi keuangan
Ada dompet digital yg bikin transaksi keuangan jadi lebih mudah
Wah banyak banget pilihannya, dulu waktu masih di Indonesia saya cuma kenal Gopay aja, karena baru itu yang booming, setelah corona ternyata jadi lebih variatif pilihannya ya
Wah aku punya akun lho di beberapa dompet digital, dan hampir semua urusan bayar-bayar aku pakai dompet digital, kadang suka lupa bawa uang asli hahaha, tapi yang paling aku suka ada promo cashback-nya yang bikin belanja atau urusan bayar tagihan makin murah.
Flip sangat populer di circle sy mba
Kerasa bgt bedanya hehehe
Alhamdulillah saat ini ingin berbagi pun makin difasilitasi
Semoga makin banyak orang2 yg mendapatkan keberkahanny aamiin
Flip sangat populer di circle sy mba
Kerasa bgt bedanya hehehe
Alhamdulillah saat ini ingin berbagi pun makin difasilitasi
Semoga makin banyak orang2 yg mendapatkan keberkahanny, makin banyak juga para penerima bantuan sehingga hidup mereka bisa lebih baik, aamiin
Saya pakai semuanya kecuali ovo nih. Haha. Mempermudah hidup sih emang, nggak perlu banyak-banyak ambil duit cash. Godaannya lebih besar juga tapi karena gampang banget kan mau bayar ini itu..
Wah lengkapppl aku oenggun flip juga mbak .. link , ovo hahhaa.
Karena bener sih jadinya banyak ya e walletnya. Hehhee soale juga menfasilitasi kalo dapat hadiah atau GA hehehe
Yang paling nyaman memang Shopepay kalau dari segi biaya admin, cuma kena potongan 500 rp.
Tapi aku paling ngandelin Grab, means kudu sering-sering ngisi OVO. Karena seriuusss..semakin dipake, semakin besar diskonnya dan semakin banyak keuntungannya.
Hihi~
Beneran era digital inih..pengeluaran jadi banyak disebar di berbagai macam dompet digital.
Kalau aq cuma pake shopeepay waktu dapat komisi dr afiliasi saja mbak:)
Hari gini banyak transaksi yang menggunakan dompet digital
Dan rasanya sih ini memang memudahkan sekligus menggoda kita jadi konsumtif kalau gak pinter-pinter nahan diri
Jujur saja, kalau punya saldo OVO tuh, bawaannya jadi buka2 marketplace melulu saya hehehe
Aku sering banget pakai OVO dan Shopeepay sih. Ketahuan ya, sering checkout toko oren. Hehehe. Kalau OVO, kadang bayaran fee freelancer masuk ke situ. Intinya dompet digital memudahkan sih. Semenjak ada dompet digital aku jadi jarang bawa cash.
saya juga pakai itu semua kak, memang rekomendasi aman dan terpercaya semua. jadi sudah nggak takut jika bawa uang banyak ketika di luar hehehe
lebih praktis yak
fitur2 menarik lainnya dari masing-masing dompet digital yang bikin tertarik untuk apply. apalagi ada voucher, promo cashback, diskon yang bikin mupeng
Hampir semua yang disebutkan di atas saya gunakan. Saya merasa transaksi apapun jadi lebih mudah, karena bisa membayar tunai tanpa membawa uang tunai. Saya merasa cukup terbantu dengan adanya dompet digital, apalagi saat pandemi begini yang menganjurkan untuk mengurangi interaksi langsung, termasuk penggunaan uang tunai
Sudah keniscayaan menggunakan dompet digital gini. Tapi banyak manfaatnya ketika di Jabodetabek atau di kota2 besar di Indonesia. Ketika di kota kecil jarang banget kepake. Masih banyak yang menggunakan uang tunai. Bukan tidak mau maju, tapi infrastrukturnya juga belum mendukung. Semoga infrastruktur TIK segera merata, jadi semua bisa menikmati kemudahan digital.
Semoga segera merata ya pemakaian semua fitur dompet digital.
Kelihatannya akan semakin variatif aplikasi di digital sekarang ini, salah satunya dompet digital
Saya pakai semua dompet digital di atas, hehehe. Soalnya saya kebagian jadi keuangan bagi2 honor di tim freelance ku, sama jadi bendahara arisan juga. So ngebantu banget
Lumayan membantu untuk pilah-pilah keuangan ya mbak 😉